JABAR EKSPRES – Pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru di SMAN 2 Cimahi tahun ini tidak hanya sebatas orientasi biasa. Dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari ketiga, pihak sekolah menekankan pembentukan karakter siswa melalui nilai-nilai Pancawaluya, sebagaimana yang digaungkan oleh Gubernur Jawa Barat, Deddy Mulyadi.
Ketua MPLS sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 2 Cimahi, Encep Sutisna, menjelaskan terdapat lima karakter utama dalam Pancawaluya yang diintegrasikan ke dalam kegiatan MPLS dan kurikulum sekolah secara kolaboratif.
“Pancawaluya itu cager, bager, benar, singer, dan pintar. Cager itu sehat. Bager berarti ‘soleh’ dalam bahasa Sunda. Benar artinya jujur, tidak berbohong. Singer itu cerdas dan cekatan. Pintar juga bermakna cerdas,” terang Encep saat dikunjungi Jabar Ekspres di sekolah, Rabu (15/7/2025).
Menurutnya, kelima karakter ini akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa, tidak hanya bagi siswa baru, tetapi juga bagi siswa kelas XI dan XII.
Sekolah, lanjut Encep, bahkan membentuk tim pendamping yang terdiri dari wali kelas, guru BK, dan bagian kesiswaan untuk membina karakter siswa secara berkelanjutan.
“Anak di satuan pendidikan akan secara kolaboratif dibentuk karakternya. Siswa sekarang harus inisiatif, edukatif, dan proaktif,” ujarnya.
Tahun ini, jumlah peserta MPLS pun meningkat. Total siswa baru mencapai 546 orang, tersebar di 12 kelas. Dari jumlah tersebut, sembilan kelas berisi masing-masing 48-50 siswa, dan tiga kelas lainnya masing-masing 40 siswa.
Angka ini mengalami perubahan dibanding tahun sebelumnya, yang membatasi setiap kelas hanya 36 siswa.
Dari sisi kurikulum, sekolah tetap menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), namun kini dipadukan dengan nilai-nilai Pancawaluya yang menjadi penekanan baru dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kalau tahun kemarin hanya P5. Sekarang tetap ada P5, tapi dikolaborasikan dengan Pancawaluya yang tadi dilantarkan oleh Bapak Gubernur,” tambah Encep.
Dalam pelaksanaan MPLS, sekolah juga menggandeng pihak kepolisian dan TNI setempat untuk memberikan edukasi kepada siswa mengenai aturan hukum, kenakalan remaja, hingga bahaya geng motor.
Materi anti-bullying pun menjadi bagian penting yang disampaikan kepada para siswa sejak hari pertama.
“Bullying ditekankan di sini. Kalau misalkan terjadi, dan anak itu tidak bisa dibina, kita ada pencegahan agar hal itu tidak terjadi. Saat MPLS ini, materi yang diberikan antara lain soal anti-bullying,” ujarnya.
Encep menegaskan bahwa kerja sama lintas sektor, seperti dengan Polsek dan Babinsa, akan terus dioptimalkan untuk mencegah kenakalan remaja dan menjaga ketertiban di lingkungan sekolah.
“Pihak kepolisian juga akan memberikan materi tentang aturan-aturan yang sesuai dengan hukum, sebagaimana yang tadi dituturkan oleh Bapak Kapolres. Termasuk soal kenakalan remaja dan geng motor, itu akan diantisipasi juga,” pungkasnya.
Sumber : https://jabarekspres.com/berita/2025/07/16/pancawaluya-jadi-pondasi-karakter-siswa-baru-sman-2-cimahi-di-mpls-2025/